Monday, December 20, 2010

explore your future...

Career Day SMAN 21 Jakarta ke IV tahun 2011 diselenggarakan tanggal 4-5 Januari 2011

Sunday, October 10, 2010

Metode Berfikir ala Ford


Di dalam buku motivasi klasik karangan Nopoleon Hill yang berjudul Berpikir dan Menjadi kaya, ada sebuah kisah yang sangat inspirasional. Diceritakan ketika Henry Fordmemutuskan untuk memproduksi motor V-8 yang termasyhur, dia memilihuntuk membuat sebuah mesin dengan kedelapan silindernya pada satu blokdan memerintahkan para insinyurnya untuk membuat rancangan mesinnya.

Rancangan itu dibuat di atas kertas, tetapi para insinyurnya berpendapat bahwa hal tersebut benar-benar mustahil untuk mencetak blok mesin delapan silinder dalam satu bentuk tunggal yang utuh.

Ford berkata,”Walaupun demikian, buat saja.”

Tapi mereka menjawab,”Ini mustahil!”

“Teruskan saja,” Ford memerintah, “dan terus kerjakan sampai kalian berhasil, tidak peduli berapa banyak waktu yang diperlukan.”

Para insinyur pun terus bekerja. Tidak ada pilihan lain yang bisamereka lakukan kalau mereka ingin tetap bekerja sebagai karyawan Ford.Enam bulan berlalu, dan tidak ada apa pun yang terjadi. Enam bulanberikutnya lewat, dan masih tetap mereka belum menghasilkan apa pun.Para insinyur mencoba setiap rencana yang bisa dipikirkan untukmelaksanakan perintah, tetapi semuanya kelihatan tidak mungkin. “MUSTAHIL”.

Akhir tahun itu Ford memeriksa pekerjaan insinyurnya, dan sekali lagimereka mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak bisa menemukan cara apapun untuk melakukan perintahnya.

“Teruskan saja,” kata Ford. “Saya menginginkannya, dan saya akanmendapatkannya.” Merekapun terus bekerja, dan kemudian seakan-akan kenasentuhan magic dari Ford. V-8 pun terwujud.

Kisah ini menceritakan bagaimana Ford berpegang teguh kepada apa yang dia lihat dalam pikirannya. Ditambah dengan keinginan yang kuat untuk mewujudkannya menjadi nyata. Sehingga V-8 benar-benar terwujud.

Rahasia Ford ini bernilai jutaan dolar AS. Bayangkan, apabila kita mampu menerapkan prinsip sukses ini dalam kehidupan kita!

oleh : Daniel Kurniawan

Sunday, October 3, 2010

Dirimu adalah Hartamu


Dari mana datangnya harta yang Anda miliki saat ini? Ketika lahir, kita datang ke muka bumi ini tanpa membawa apa-apa; tidak juga emas, berlian dan uang. Kita datang hanya dalam bentuk tubuh, pikiran, dan jiwa, namun sebetulnya inilah yang sangat bernilai, melebihi nilai materi apa pun.

Kalau seandainya jari manis Anda ditukar dengan uang senilai Rp 10.000.000,- apakah Anda mau ? Kalau tidak mau, lalu berapa nilai uang yang Anda inginkan? Saya percaya, Anda tentu tidak ingin menukarkan jari manis Anda dengan berapapun besarnya uang itu, kan? Tubuh adalah pelayan bagi pikiran, dialah yang mengerjakan apa yang Anda pikirkan dan sekaligus mengalaminya. Tubuh adalah tempat bagi pikiran untuk mengekspresikan diri. Tanpa tubuh, Anda tidak mungkin bisa mengalami apa yang ingin Anda alami. Kalau menyadari ini, tentu Anda akan merawat tubuh anda dengan sebaik-baiknya, menjaga agar tubuh tetap prima.

Pikiran adalah penghasil ide dan gagasan. Ide dan gagasan yang cemerlang dapat berubah menjadi harta secara fisik yang tak terhingga. Sebagai contoh : Microsoft penghasil software komputer yang mendunia, muncul dari gagasan cemerlang Bill Gates. Idenya kini menghasilkan miliaran dolar AS. Pikiran adalah penggerak tubuh, dialah yang membawa arah hidup Anda. Jika pikiran jernih, tentu Anda akan mampu membawa arah kehidupan yang baik. Sebaliknya jika pikiran kacau, Anda akan terpeleset pada arah kehidupan yang kurang menyenangkan.

Tahukah Anda, siapa pembimbing diri Anda? Itulah jiwa Anda..! Jiwa Anda menginspirasi untuk menemukan siapa diri Anda yang sesungguhnya. Jiwa Anda juga senantiasa mendorong Anda untuk bergerak maju. Jiwa Anda juga membimbing Anda pada jalan-jalan yang benar, yang bisa membuat Anda merasa senang dan bahagia. Anda perlu berkomunikasi terus menerus dengan jiwa Anda, agar dia senantiasa menginspirasi Anda dengan hal-hal yang positif.

Kalau sudah tahu seberapa besar nilai diri Anda, untuk apa lagi Anda merasa tidak berharga, merasa miskin, merasa tidak mampu? Perasaan inferior ini sebetulnya menunjukkan bahwa Anda belum benar-benar mengenali siapa diri Anda yang sebenarnya, dengan demikian Anda merasa tidak percaya diri. Untuk itu sangatlah penting untuk menggali dan menemukan jati diri Anda. Sebab sebelum menemukan siapa diri Anda yang sebenarnya, Anda akan hidup diselimuti dengan ketakutan dan hidup hanya mengandalkan peruntungan atau belas kasih dari orang lain.

Mulai sekarang berikan penilaian yang tertinggi buat diri Anda, temukan dirimu sendiri dan cintailah dirimu; kembangkan dan latihlah pikiran Anda agar mampu menghasilkan ide-ide kreatif yang bernilai guna tinggi. Dan ikutilah kehendak jiwamu. Menjawab pertanyaan di atas, harta yang Anda miliki saat ini berasal dari diri Anda sendiri; dari tubuh, pikiran, dan jiwa yang bersih dan sehat.

Oleh : Soegianto Hartono

Monday, September 20, 2010

Belajar Memaafkan


"To forgive is to set a prisoner free and discover that the prisoner was you. - Memaafkan sama dengan membebaskan seorang tahanan dan mendapati bahwa tahanan tersebut adalah diri Anda sendiri.(Lewis Benedictus Smedes (1921-2002); penulis & profesor teologi di California, USA.
Kita mungkin selalu berpikir bahwa kita hanya bisa belajar dari mereka yang baik pada kita. Padahal sebenarnya kita dapat belajar hal berharga dari mereka yang telah melukai dan menghancurkan hati kita. Berikut ini kisah tentang Azmi Khamisa, orang yang sangat saya kagumi kebesaran hatinya memaafkan orang yang telah membunuh putra yang sangat ia sayangi, Tariq Khamisa.
Kesedihan Azmi bermula dari kejadian pembunuhan terhadap putranya pada tanggal 21 Januari 1995. Tony Hick menodongkan senjata api pada Tariq karena sakit hati Tariq menolak menyerahkan piza secara gratis. Tariq tewas di tangan Tony Hick.
Hebatnya, Azmi Khamisa memilih untuk memaafkan dan berdamai. "I tooka different response to this tragedy. Saya ingin merespon tragedi ini dengan cara berbeda," katanya. Dalam sebuah acara High Performance Leadership Program IMD, pria tersebut juga mengatakan bahwa ia tak perlu menuntut. Sebab Tariq maupun Tony sama-sama menjadi korban dua sisi senjata api yang berbeda.
Azmi berbesar hati menemui kakek Tony, Ples Felix, untuk menyampaikan bahwa ia sudah memaafkan Tony. Kebesaran hati pria tersebut membuat Ples Felix tergerak hati mendukung didirikannya yayasan Tariq Khamisa Foundation (TKF). Yayasan yang didirikan pada Oktober 1995 itu ditujukan khusus untuk memutuskan mata rantai kejahatan anak-anak dengan memberikan pendidikan tentang pentingnya membuat pilihan hidup yang tepat. Bahkan Tony bertekad untuk mendedikasikan seluruh hidupnya untuk mendukung yayasan tersebut kelak jika ia keluar dari penjara.
Sejak didirikan, yayasan tersebut setiap tahun mendidik lebih dari 20.000 orang.Kontribusi yayasan tersebut terhadap kaum muda telah banyak dirasakan manfaatnya, sebab semakin banyak anak muda sudah mampu membuat keputusan positif dan mencegah terjadinya tindak kejahatan. Dengan cara memaafkan dan berkontribusi melalui yayasan TKF, Azim mampu melewati masa sulit dan kembali menemui kebahagiaaan lagi.
"Forgiveness issomething you do for yourself. If I did not forgive Tony I would be very angry at him and if I am angry who does it hurt? Myself. Memaafkan adalah hadiah untuk diri sendiri. Jika saya tidak memaafkan Tony mungkin saya akan sangat benci dia, dan jika saya terus marah lalu siapa yang terluka? Saya sendiri (yang terluka)" katanya.
Azmi merasa memaafkan menjadikan pikiran, perasaan, dan sikapnya lebih positif. Kenyataannya, memaafkan memang jauh lebih bermanfaat bagi kesehatan mental maupun fisik, yaitu sistem kekebalan tubuh lebih kuat dan hormon yang memicu stres berkurang, hubungan sosial dan lingkungan kehidupan juga menjadi lebih baik. Masih banyak lagi keuntungan yang dapat kita petik dan cukup menjadi landasan kuat mengapa sebaiknya kita melepaskan kemarahan dan saling memaafkan.
Memaafkan memang bukan hal yang mudah dilakukan dan tidak dapat dipaksakan. "Forgiveness, like love, can't be forced. Memaafkan sama dengan cinta, tak dapat dipaksakan," kata Frederic Luskin, PhD, director of the Stanford University Forgiveness Project dan penulis "Forgive For Good: A Proven Prescription for Health and Happiness".

Tetapi ada beberapa hal yang mungkin dapat melatih kita mudah memaafkan, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Pertama adalah fokus pada hal-hal atau kejadian-kejadian yang positif, karena dapat menciptakan pengalaman yang mendorong kita untuk bersedia memaafkan. Tetapi bila kita mempertahankan rasa sakit karena disakiti orang lain, lambat laun kekuatan alamiah fisik maupun spiritual kita akan hancur dan menjerumuskan diri kita sendiri ke dalam pengalaman yang lebih berat. Oleh sebab itu, berusahalah melihat kebenaran dan sisi positif dari segala hal. Memang butuh perjuangan, tetapi dengan cara itu kehidupan kita akan lebih menyenangkan.
Kedua adalah melakukan manajemen stres, dengan cara meditasi, mengambil nafas panjang, relaksasi, dan lain sebagainya. Kita boleh berharap memiliki segala yang kita inginkan, tetapi apa daya kenyataan memberi apa yang kita miliki saat ini. Bermacam cara manajemen stres seperti itu akan membantu kita menerima dengan ikhlas situasi apapun yang sedang kita alami dan bersabar menghadapi tantangan berikutnya.
Ketiga adalah mendalami nilai-nilai agama yang dianut, dengan beribadah dan berdoa sekaligus melaksanakannya. Kekuatan spiritual memudahkan kita bersyukur atas segala yang masih kita miliki, berserah dan berpikir positif atas kehendak Tuhan YME. Bila kita tekun menjalankan langkah ini maka kita akan mudah melupakan kesalahan orang lain, mendapatkan ketenangan pikiran dan kebahagiaan, serta mampu bertindak lebih positif.
Keempat adalah berempati yaitu mencoba membayangkan keadaan orang yang telah melakukan kesalahan kepada kita dan berusaha memakluminya. Cara ini butuh kesabaran dan mungkin sedikit sulit. Tetapi cara ini setidaknya membantu kita agar tidak menjadi korban rasa sedih, marah, kecewa, dan bermacam perasaan menyedihkan lainnya.
Kemarahan dapat memicu stres, hipertensi, sakit jantung, berbagai penyakit dan perasaan negatif lainnya. Jika kita mampu mengubah kemarahan menjadi memaafkan, itu akan memberi kekuatan pada kita untuk melakukan lebih banyak tindakan positif dan rasa percaya diri menatap masa depan. Bagaimanapun juga memaafkan akan membuat diri kita menjadi jauh lebih baik. Jadi jangan pernah berhenti untuk belajar, terutama belajar memaafkan.

sumber : Andrew Ho adalah seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best seller.

Wednesday, August 18, 2010

Belajar Sambil Mendengarkan Musik


Menurut sebuah penelitian baru, yang telah termuat dalam jurnal Applied Cognitive Psychology, ritme lagu ternyata bisa memengaruhi kemampuan seseorang mengingat sesuatu. Dalam penelitian itu, para ilmuwan meminta beberapa partisipan untuk mengingat delapan huruf konsonan sesuai dengan urutan yang telah diatur.

Nah, para partisipan dikelompokkan di lima ruangan berbeda. Pada ruangan pertama, tidak ada musik yang dimainkan. Sementara di ruangan kedua, diperdengarkan musik kesukaan mereka. Di ruangan ketiga, dimainkan musik yang tidak disukai. Sementara pada ruangan keempat, diputarkan bunyi-bunyian dengan ritme yang berubah-ubah. Lalu di ruangan terakhir atau ruangan kelima, para peneliti memperdengarkan aneka bunyi dengan ritme yang tetap.

Tidak sedikit orang yang suka belajar sambil mendengarkan musik (misalnya melalui radio, televisi, atau piranti pemutar lagu). Mungkin Anda salah satunya. Pertanyaannya: hasilnya efektif atau tidak?

Ternyata kemampuan terendah dalam menyusun kembali huruf-huruf ditunjukkan oleh partisipan yang mendengarkan musik, baik musik itu mereka sukai atau tidak. Hasil yang sama rendahnya ditunjukkan mereka yang berada di ruangan dengan ritme berubah-ubah. Sebaliknya, hasil yang lebih baik muncul dari mereka yang mencoba mengingat-ingat urutan huruf di ruangan tenang dan di ruangan dengan bebunyian beritme tetap.

"Latar belakang musik dapat memengaruhi kemampuan otak untuk melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan memori, yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi konsentrasi," papar Nick Perham, peneliti dan dosen di School of Psychology, University of Wales Institute di Cardiff.

"Tahukah Anda, untuk mengingat data juga diperlukan kemampuan untuk mempertahankan kontrol informasi dalam jangka pendek, yaitu melalui pengulangan memori. Tetapi hal tersebut tidak akan terjadi ketika lingkungan belajar atau tempat untuk mengingat mengalami variasi akustik atau perubahan bunyi, seperti dengan latar belakang musik. Inilah yang menyebabkan hasil buruk pada para partisipan kami, yang ada di ruangan dua, tiga, dan empat."

Perham menganjurkan, jika Anda mengerjakan sesuatu yang memerlukan daya ingat, seperti menghafal, lakukanlah dalam lingkungan yang tenang.

sumber : andriewongso.com

Sunday, August 15, 2010

Orang Tasikmalaya Sohor di Luar Negeri


Temuan Yogi Erlangga menguntungkan perusahaan raksasa minyak dunia.

Usia 36 tahun. Lahir di Tasikmalaya. Yogi Erlangga meraih gelar doktor dari Universitas Teknologi Delft, Belanda pada usia yang terbilang muda, 31 tahun. Dia mencintai ilmu yang dibenci banyak orang, matematika. Di negeri kincir angin itu, dia dinobatkan sebagai doktor matematika terapan.
Dan matematika itulah yang melambungkan Yogi Erlangga ke perusahaan minyak raksasa dunia. Dia adalah efisiensi. Rumus matematika yang dikembangkannya membuat ribuan insinyur minyak bisa bekerja cepat. Akurasi tinggi. Dan akhirnya si raja minyak banyak berhemat.
Penelitian yang dilakukan Yogi dalam meraih gelar doktor berhasil memecahkan persoalan matematika atas gelombang yang bisa digunakan oleh perusahaan minyak untuk mencari cadangan emas hitam itu. Rumus yang dikembangkan Yogi ini seratus kali lebih cepat dari yang berlaku sebelumnya.
Bukan cuma perusahaan minyak yang riang, sejumlah perusahaan raksasa dunia yang mengunakan unsur gelombang juga bersukaria.
Rumus matematika anak Tasikmalaya itu juga manjur untuk teknologi keping Blu-Ray. Keping itu bisa memuat data komputer dalam jumlah yang jauh lebih besar. Rumus itu juga mempermudah cara kerja radar di dunia penerbangan.

Dalam siaran pers -- saat wisuda doktor Desember 2005-- Universitas Delft sungguh bangga akan pencapaian Yogi. Siaran per situ menyebutkan bahwa penelitian Yogi adalah murni Matematika.
Dia berhasil mengembangkan suatu metode kalkulasi, yang memungkinkan sistem komputer untuk menyesaikan ekuasi krusial secara lebih cepat. Padahal, persamaan krusial itu sulit diatasi oleh sistem komputer yang dipakai perusahaan-perusahaan minyak.
Penelitian Yogi itu didasarkan pada “Ekuasi Helhmholtz.” Bagi kalangan ilmuwan, metode ekuasi itu penting dalam mengintepretasi ukuran-ukuran akustik yang digunakan untuk mensurvei cadangan minyak.
Sebelumnya, pengukuran itu dilakukan secara dua dimensi. Namun, dalam penelitian doktoralnya, Yogi berhasil membuat metode kalkulasi yang digunakan untuk memecahkan ekuasi Helmholtz ratusan kali lebih cepat dari yang biasa.
Itulah sebabnya perusahaan-perusahaan minyak bisa memanfaatkan kalkulasi secara tiga dimensi untuk mencari cadangan minyak. Itulah sebabnya Delft yakin bahwa metode yang dikembangkan Yogi bisa mengundang daya tarik perusahaan-perusahaan minyak.
Profesor pembimbing tesis Yogi, Dr. Kees Vuik, bangga dengan kerja keras anak didiknya itu. “Berdasarkan respon-respon yang kami terima dari industri maupun universitas-universitas asing, kami yakin bahwa karya itu telah memecahkan masalah yang telah berlangsung selama tiga puluh tahun,” kata Vuik dalam siaran pers Universitas Delft.
Peneliti asal Institut Teknologi Bandung (ITB), Khairul Ummah, menyatakan kekagumannya atas pencapaian Yogi. “Riset PhD dia cukup dahsyat, memecahkan persoalan matematika gelombang yang digunakan oleh perusahaan minyak Shell untuk mencari cadangan minyak,” tulis Khairul dalam laman blog ilmiah SEPIA yang dia kelola bersama sejumlah akademisi lain.
“Hasil riset dia [Yogi] cukup menghebohkan dunia minyak, terutama dengan kemungkinan membuat profil 3 dimensi dari cadangan minyak. Metode dia berhasil memproses data-data seismik seratus kali lebih cepat dari metode yang sekarang biasa digunakan,” tulis Khairul.
Yogi meraih gelar sarjana ilmu aeronautika dari ITB pada 1998. Kemudian dia menimba ilmu di Belanda dan meraih gelar Master (Msc) di Universitas Teknologi Delft pada 2001 di bidang Matematika Terapan.
Empat tahun kemudian, di alma mater dan disiplin ilmu yang sama, Yogi meraih gelar Doktor. Sempat mengikuti program post-doctoral di Jerman, Yogi selanjutnya tercatat sebagai Asisten Profesor bidang Matematika di Universitas Alfaisal, Arab Saudi. Menurut data dari Universitas Alfaisal, Yogi sibuk dalam proyek penelitian aljabar linear dan analisis matriks.
Menurut Khairul, Yogi sempat merasa sedih bahwa dirinya lebih dihargai perusahaan-perusahaan asing ketimbang di Indonesia. Saat tidak ada perusahaan tanah air yang mengetahui karyanya, Yogi malah gencar didekati sejumlah perusahaan top dunia.
“Setelah hasil dia dipublikasikan, maka dia mendapat kontak dari Schlumberger untuk menindaklanjuti hal itu. Shell tentu saja sudah memakainya.
Bahkan di Belanda dia diliput oleh media massa, juga media TV Belanda berencana mewawancarainya (tapi dia keburu pingin pulang, jadi tidak sempat). Jelas hal ini menunjukkan potensi ekonomi luar biasa dari algoritma matematik yang dia temukan,” tulis Khairul di blognya.
Di laman blog SEPIA, Mei 2006, Yogi mencurahkan uneg-unegnya atas tiadanya perhatian perusahaan-perusahaan asal Indonesia kepada karyanya. “Dari bangsa ini, sudah banyak yang memberikan kontribusinya masing-masing pada dunia keilmuan yang digelutinya. Sayangnya bangsa kita belum terbiasa untuk menghargai hasil karya keilmuan mereka,” tulis Yogi.
Dia mencontohkan, tahun 1970, Indonesia, Malaysia, Korea, China were nothing [sama-sama tidak ada apa-apanya]. Tahun 1980, Korea became something. Tahun 1990 Malaysia started to be something. “Sekarang, China is everything. Unfortunately, we are still nothing, sadly speaking,” tulis Yogi.
Namun, dia yakin bahwa masih banyak anak bangsa yang akan merasa bangga jika mereka menghasilkan segala prestasi terbaiknya di negeri sendiri dan untuk kejayaan bangsanya. Tinggal kemauan bangsa dan negara untuk menyambut keinginan mereka dengan sambutan yang “appropriate” [layak], kata Yogi.
sumber : VIVAnews

Tuesday, July 27, 2010

Karakter Unggul Melalui Gerakan Pramuka


Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng mengatakan, tujuan utama RUU tentang Kepramukaan adalah untuk menegaskan pentingnya gerakan Pramuka, dan memperkuat momentum untuk revitalisasi gerakan ini. "Semua ini kami lakukan demi membangun karakter yang unggul, dan akhlak mulia bagi generasi muda bangsa," katanya dalam Rapat Kerja Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kepramukaan dengan Komisi X DPR, pada Senin, (26/07) di Gedung Nusantara I DPR RI.

Selain Kementerian Pemuda dan Olahraga, wakil pemerintah dalam rapat tersebut adalah Kementerian Pendidikan Nasional, dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pemerintah sangat menghargai inisiatif DPR dalam menyusun RUU Kepramukaan. "Penyusunan RUU ini bertepatan benar dengan kehendak kami untuk membentuk karakter yang unggul bagi generasi muda bangsa," kata Andi.

Andi mengatakan, dalam membangun karakter yang unggul bagi generasi muda tidak hanya dilakukan di ruang kelas semata. "Tetapi juga harus dilakukan di luar ruang dalam interaksi generasi muda dalam bermain, dalam berolahraga di alam terbuka," katanya.

Andi menjelaskan, revitalisasi pramuka adalah pemberdayaan gerakan pramuka yang dilakukan secara sistematis, berkelanjutan dan terencana untuk lebih meningkatkan peran, fungsi, dan tugas pokok gerakan pramuka serta memperkokoh eksistensi organisasi pramuka.

Ketua Panitia Kerja RUU Kepramukaan, Abdul Hakam Naja menyampaikan tiga poin penting kepramukaan. Pertama, RUU Kepramukaan sangat penting dalam kaitan membangun karakter bangsa yang ditujukan untuk mengembangkan potensi diri, serta meningkatkan kecerdasan akhlak mulia setiap negara untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Kedua, pengembangan diri terhadap hak asasi manusia harus diwujudkan dalam pemberian berbagai upaya pendidikan kepada warga negara, antara lain dalam kepramukaan. Ketiga, penyelenggaraan kepramukaan berperan besar dalam membentuk watak kepribadian dan kecakapan pada setiap warga negara untuk mencapai potensi-potensi fisik, intelektual, sosial dan spiritual. Dan yang terakhir, peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini belum cukup mengatur mengenai kepramukaan. (nasrul)

Sunday, July 11, 2010

Sunday, April 25, 2010

Gagal,bangkit lagi!! (Never Give Up!!)


Pada suatu sore hari, tampak seorang pemuda tengah berada di sebuah taman umum. Dari raut wajahnya tampak kesedihan, kekecewaan, dan frustasi yang menggantung. Dia hanya berjalan dengan langkah gontai ke sana kemari tanpa arti, seperti tak tahu apa yang dilakukannya. Sementara di taman itu banyak orang menikmati keindahan pepohonan yang sesekali diiringi kicauan burung, si pemuda hanya tertunduk lesu. Setelah sekian lama, ia kemudian terduduk di sebuah kursi taman dan menghela napas panjang.
Saat itu, tiba-tiba pandangan matanya terpaku pada gerakan seekor laba-laba yang sedang membuat sarangnya di antara ranting sebatang pohon tempat dia duduk sambil melamun. Dengan perasaan iseng dan kesal, diambilnya sebatang ranting yang jatuh tak jauh dari tempatnya duduk. Seperti hendak melepaskan tak karuan yang melandanya, si pemuda segera mengarahkan ranting terseb ut untuk merusak sarang si laba-laba.Akibatnya, benang-benang sarang dari laba-laba yang sudah seperempat jadi itu pun rusak berantakan.

Setelah puas dengan kelakuannya, si pemuda memperhatikan ulah si laba-laba. Dalam hati dia ingin tahu, kira-kira apa yang akan dikerjakan laba-laba setelah sarangnya hancur oleh tangan isengnya? Apakah laba-laba akan lari terbirit-birit atau dia akan membuat kembali sarangnya di tempat lain?

Pertanyaan itu tidak membutuhkan jawaban untuk waktu yang lama. Karena si laba-laba kembali ke tempatnya semula dan mulai mengulangi kegiatan yang sama. Laba-laba merayap-merajut-melompat, dan dengan lincah ia menyusun helai benang yang dipintalnya dengan penuh ketekunan. Semakin lama, semakin lebar dania pun hampir menyelesaikan seluruh pembuatan sarang barunya. Setelah menyaksikan usaha si laba-laba yang sibuk bekerja lagi dengan semangat penuh memperbaiki dan membuat sarang baru, pemuda yang dari tadi memperhatikan ulah laba-laba kembali timbul rasa isengnya. Maka, kembali ranting si pemuda beraksi dengan tujuan menghancurkan sarang tersebut untuk kali kedua.

Setelah kembali hancur, pemuda kembali ingin tahu, apa yang akan dilakukan si laba-laba. Ternyata, tak disangka-sangka oleh si pemuda, untuk ketiga kalinya laba-laba mengulangi kegiatannya. Ia kembali memulai dari awal - dengan bersemangat merayap-merajut-melompat dan menyusun setiap helai benang yang dihasilkan dari tubuhnya. Dengan tekun laba-laba kembali memintal membuat sarang sedikit demi sedikit.

Demi melihat dan mengamati ulah laba-laba yang mau membangun sarang yang telah hancur untuk kali ketiga, sang pemuda mendadak sontak tersadarkan. Tidak peduli berapa kali sarang laba-laba dirusak dan dihancurkan, sebanyak itu pula laba-laba membangun sarangnya kembali. Semangat binatang yang begitu kecil, namun giat bekerja tanpa mengenal lelah, menimbulkan perasaan malu pada diri pemuda. Ia seperti mendapatkan pencerahan. Karena sesungguhnya, si pemuda yang tadinya merasa hati dan perasaannya gundah, rupanya baru saja mengalami satu kali kegagalan!

Karena itu, melihat semangat pantang menyerah laba-laba, dia pun berjanji dalam hati, "Aku tidak pantas mengeluh dan putus asa karena telah mengalami satu kali kegagalan. Aku harus bangkit lagi! Berjuang dengan lebih giat dan siap memerangi setiap kegagalan yang menghadang, seperti semangat laba-laba kecil yang membangun sarangnya kembali dari setiap kehancuran!" Segera, si pemuda bangkit, dan bertekad kuat untuk bekerja lebih giat lagi. Bila perlu, dia akan memulai dari awal lagi, tanpa putus asa.

Pembaca yang luar biasa,

Mengalami kegagalan bukan berarti kita harus menyerah, apalagi putus asa. Sebab, sebenarnya dengan kegagalan itu berarti kita harus introspeksi diri dan berikhtiar lebih keras dari hari kemarin... Melalui kegagalanlah kita bisa mengevaluasi setiap langkah yang telah kita lakukan. Dengan begitu, kita akan tahu hal apa saja yang perlu diperbaiki dan tahu di mana saja kesalahan yang telah kita perbuat untuk tidak mengulanginya. Hal itu akan mendasari langkah kita ke depan menjadi lebih baik.

Kegagalan harusnya mulai kita pandang dari sudut yang berbeda. Kita gagal bukan berarti kita tidak sukses, melainkan kita belum sukses. Seperti kata pepatah yang sering kita dengar: kegagalan adalah bagian kecil dari proses sebuah kesuksesan atau kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

Banyak tokoh dunia yang kita kenal, semua pasti pernah mengalami proses kegagalan. Tak hanya sekali, bahkan berkali-kali. Tak hanya itu, saat berada di puncak kesuksesan pun, tak jarang mereka terpeleset dan bahkan kembali jatuh ke jurang. Namun, bagi mereka yang memiliki kekayaan mental, rasa sakit dan jatuh itu hanya akan dirasakan sebagai masa belajar dan mengasah diri untuk kembali menggapai prestasi.

Itulah kekuatan sesungguhnya dari semangat "Never Give Up!", yakni semangat pantang menyerah yang timbul dari dalam insan-insan luar biasa yang sadar potensi. Sebab, di balik kegagalan, pastilah ada pembelajaran. Di balik halangan dan rintangan menghadang, pastilah ada peluang yang menantang untuk dimenangkan. Untuk itu, mari kita jadikan semangat "Never Give Up!" menjadi sumber kekuatan untuk terus menerjang tantangan. Jadikan semboyan "Never Give Up!" sebagai pedoman untuk berkarya, bertindak, dan berusaha demi mencapai sukses yang luar biasa!

oleh : Andrie Wongso

Wednesday, April 14, 2010

Saturday, March 20, 2010

OPTIMIS BISA


Ujian Nasional hadapi dengan senyum dan ikhlas...

Wednesday, March 10, 2010

Sutradara Perempuan Pertama yang Meraih Oscar


Dan pemenangnya adalah...," demikian ucap aktris dan penyanyi senior Barbra Streisand, yang menjadi pembaca nama pemenang Sutradara Terbaik Oscar/Academy Awards, Minggu (7/3) di Kodak Theatre, Los Angeles, AS.
Ia membuka amplop dan langsung tersenyum lebar. "Nah, waktunya sudah datang," katanya ceria. Lalu, ia menyebutkan nama pemenang kategori tersebut: Kathryn Bigelow.

Luar biasa! Inilah perempuan pertama yang terpilih sebagai sutradara terbaik dalam 82 tahun sejarah penyelenggaraan Academy Awards.

Info untuk Anda, Kathryn membuat film drama independent/indie berirama cepat, yang berkisah tentang perjuangan tentara AS di Irak. Judulnya, Hurt Locker. Biaya pembuatannya "hanya" 11 juta dolar AS. Inilah film dengan biaya produksi terendah sepanjang sejarah, yang mampu menembus Oscar-menang pula sebagai Film Terbaik (mengandaskan film Avatar yang dibuat dengan biaya supermahal, yakni 300 juta dolar AS) dan secara total menyabet 6 piala Oscar.

Sebagai sutradara terbaik, bisa dibilang, Kathryn sukses menyisihkan empat saingannya yang semuanya pria; yaitu James Cameron yang mengarahkan film "Avatar", Quentin Tarantino ("Inglorious Basterds"), Lee Daniels ("Precious"), dan Jason Reitman ("Up in the Air"). Oh ya, tahukah Anda, dahulu James merupakan pasangan hidup Kathryn?

Sesaat setelah diumumkan sebagai pemenang Sutradara Terbaik, dengan ekspresi wajah tak percaya, Kathryn naik ke atas panggung untuk menerima Oscar. Dengan terbata-bata, pengajar di San Francisco Art Institute ini mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak dan mendedikasikan penghargaan itu untuk para tentara AS yang sedang bertugas di Irak, serta Afghanistan.



Kathryn Bigelow

"Ini adalah peristiwa sekali seumur hidup, suatu momentum dalam kehidupan," ucap Kathryn.

Kemudian di belakang layar, ia mengatakan harapannya, yaitu banyak perempuan lain yang akan mengikuti jejaknya: menerima penghargaan tertinggi sebagai sutradara, di ajang penghargaan paling bergengsi untuk para pekerja film AS tersebut.

"Saya selalu menganggap diri saya sebagai pembuat film! Saya bersyukur bila dapat menginspirasi para bakat muda, laki-laki maupun perempuan, dan membuat mereka merasa yang mustahil dalam meraih sesuatu menjadi yakin bahwa segalanya bisa kita raih," paparnya. "Jika ada memandang sebelah mata terhadap perempuan sutradara, saya hanya bisa memilih untuk mengabaikan isu itu dengan dua alasan: saya tak bisa mengubah status gender saya dan saya menolak untuk berhenti membuat film. Tak relevan untuk bicara siapa yang menyutradarai film. Ini persoalan apakah kamu mau menghargai film itu atau tidak!"

Lalu ia menjelaskan, "Film adalah media yang baik untuk menyatakan sesuatu. Dengan film, kita bisa menyampaikan pemikiran kepada masyarakat dunia. Misalnya, perang adalah sesuatu yang tercela..."

Lebih lanjut, Kathryn mengungkapkan rahasia suksesnya. Katanya, ia tipe sutradara yang selalu memulai membuat film dengan riset kondisi sosial masyarakat. Dia juga tipikal sutradara yang suka mengambil sudut pandang orang pertama.

"Dalam The Hurt Locker, saya tak bicara politik," pungkas Kathryn. "Saya juga tidak bicara soal keputusan di tingkat elite/pengambil kebijakan. Saya hanya mengangkat detail apa yang dilakukan tiga serdadu penjinak bom di medan perang. Ini bukan film tentang kekerasan, melainkan film tentang tugas dan pertempuran hidup di tengah tekanan luar biasa."

Pendapat atau sudut pandang Kathryn tak salah. Setidaknya, para juri Academy Awards menganggap film indie karyanya merupakan film berkualitas nomor satu. Pun, Kathryn dinilai sebagai sutradara yang luar biasa dan individu berwawasan luas.

Bagaimana pendapat Anda?

Wednesday, February 24, 2010

Nama Saya di Mesin Pencari


Cukup dengan mengetik nama saya: Prie GS di mesin pencari Google, bertemulah saya dengan Guru SMA saya dulu. Saya menjumpainya lewat blog karena di situlah ia menulis nama saya sebagai muridnya. Ia ingatkan soal-soal yang saya lupa: antara lain saya ternyata gemar meminjam rapidonya. Rapido adalah alat gambar yang amat mahal saat itu. Dengan tinta yang pekat dan ukuran pena yang berbeda-beda, itulah alat terbaik untuk menggambar kartun, hobi yang hingga kini masih saya jalani. Saat SMA, itulah satu-satunya alat untuk mencari uang dan itulah hobi yang membuat nama saya terkenal di sekolah dan membuat Pak Guru ini bangga pada muridnya.
Saya membaca blog ini dengan berkaca-kaca. Tergelar kembali seluruh kenangan saya di SMA, di sebuah kota kecil yang sudah terlihat sebagai raksasa karena asal saya yang dari desa. Maka seluruhnya dari kota kecil itu terlihat sebagai besar karena sikap udik saya. Di kota ini terlalu banyak anak-anak yang terlihat cantik dan membuat saya setiap kali diam-diam jatuh cinta. Saya sebut diam-diam karena betul-betul jatuh cinta dengan diam karena hanya saya pendam tanpa pernah benar-benar berani saya utarakan,. Akibatnya hingga mulai dari naksir, sampai patah hati, sampai sembuh lagi, anak yang saya taksir itu tak sekalipun pernah mengerti.

Tapi soal kenangan itu biarlah nanti saya tulis dalam bab tersendiri. Yang ingin saya tekankan di kesempatan ini adalah pengaruh guru-guru terbaik dalam hidup saya, salah satunya adalah Pak Guru yang gemar meminjami rapido saya ini. Di setiap tahapan sekolah saya seperti dipertemukan dengan guru-guru semacam itu. Satu pujian dari guru ini, akan terpatri mati di dalam hati. Seorang guru SD saya pernah berkata: meskipun matamu sipit (mata saya waktu kecil memang amat sipit), tapi kamu ini pinter. Tak penting sebutan mata sipit itu, tapi kata pintar itu benar-benar saya percayai hingga hari ini. Guru yang lain berkomentar: anak ini cerdas, hanya ceroboh. Saya hampir tak mendengar kata ceroboh itu. Yang terdengar hingga hari ini adalah sekadar kata cerdas itu. Sungguh, satu pujian dari guru, ia akan mengeras di ingatan serupa batu. Dan itu memotivasi bawah sadar saya hingga di hari tua.

Jadi kenapa hubungan guru dan murid tidak memanfaatkan energi yang istimewa ini? Lupakan sekolah mahal, bongkar pasang kurikulum dan sekolah yang yang makin menjadi industri. Seluruh hambatan pendidikan di Indonesia bisa diperbaiki dengan memanfaatkan energi semacam ini. Saya tidak peduli apakah pujian itu adalah kenyataan diri saya. Tak penting apakah sebetulnya saya ini cerdas atau dongok, pintar atau goblok. Tapi oleh guru-guru saya, saya telah terlanjur dikatakan sebagai pintar dan cerdas. Energi itulah yang bersemayam di bawah sadar saya dan membuat saya percaya.

Kualitas orang yang percaya, sungguh amat berbeda dari pihak yang menolak dan ragu-ragu. Saya mempercayainya, karena itulah mungkin saya menjadi cerdas tak terasa. Dengan cara apa? Dengan perasaan sok cerdas pada awalnya. Tetapi makin lama makin besar dorongan itu menjadi kebiasaan hidup saya. Setiap kali merasa goblok dan kecil hati saya bayangkan wajah guru-guru saya itu. Di SMP, saya mengingat dengan sangat jelas komentar guru saya yang lain: ‘'Anak ini tampaknya saja suka bercanda, tetapi diam-diam ia menyimpan kesungguhan.'' Pernyataan itu seperti mantera di batin saya. Mungkin pada awalnya saya memang cuma senang bercanda. Tetapi karena dianggap menyimpan kesungguhan, rasanya tak patut jika saya tidak memiliki kesunguhan hidup.

Jadi, banyak kehidupan ini berubah hanya dengan beberapa kata. Kenapa kita tidak sesering mungkin menyumbangkan kata-kata itu kepada orang-orang di sekitar kita?

sumber : Prie GS

Wednesday, February 17, 2010

The Best Managers are Great COACHES ...


Manajer yang terbaik adalah coach yang hebat. Pertanyaan yang muncul adalah, mengapa?
Tugas seorang manajer adalah menyukseskan tujuan perusahaan melalui orang lain. Manajer yang efektif mampu mendorong, mendongkrak, memotivasi, dan mengeluarkan potensi terbaik setiap anak buahnya. Seorang manajer bukan orang yang paling sibuk, karena ia sanggup memberi delegasi yang pas kepada orang yang pas di waktu yang pas.

Kesulitan yang di hadapi oleh banyak manager antara lain:
• Sudah bosan memotivasi anak buah tapi perilakunya tetap tidak berubah ...
• Sulit mengatasi anak buah yang punya hobi mengeluh ...
• Kehabisan waktu untuk me-manage karena sibuk menjadi pemadam kebakaran ...
• Sebagian orang lebih suka menjatuhkan orang lain untuk mendapat perhatian atasan, ketimbang berprestasi ...
• Lelah dengan orang yang tidak kompeten.

Siapa the best manager in the world, jika Anda melihat bidang sepak bola, jawabannya Jose Mourinho. The best manajer mampu melakukan kolaborasi bukan hanya kontrol, melakukan delegasi agar team lebih bertanggung jawab, lebih banyak mendengar dan bertanya, mampu menggali feedback tanpa menghakimi.

Apa benefit seorang manajer yang mampu dan memiliki coaching skill?

Team yang lebih komit. Jika Anda bertanya, siapa motivator terhebat? Menurut saya Empowerment! Ketika Anda sanggup dengan cerdas melibatkan team Anda untuk membuat goal, meningkatkan efisiensi, memperbaiki sistem kerja, melakukan implementasi ide-ide baru, dan mengimplementasi ide yang mereka sumbangkan, team akan lebih committed dan fokus mengerjakan tanggung jawab mereka.

Performa team yang lebih maksimal. Tugas Anda adalah meningkatkan skill team Anda sekaligus meningkatkan performa mereka. Tugas ini adalah ciri dari peranan seorang coach. Coaching mengasah ketajaman berpikir individu, dengan menggunakan pertanyan yang efektif. Secara kolektif, Anda akan menemukan kolaborasi yang positif ketika individu yang intuitif dan penuh inisiatif ini bekerja sama.

Team work yang lebih harmonis. Seorang manajer juga berperan menciptakan team work dalam mencapai tujuan. Manajer yang juga seorang coach yang baik akan men-support rasa percaya antar individu dan terhadap perusahaan yang menghasilkan suasana kerja yang nyaman. Apakah artinya semua harus memberi toleransi kepada semua orang? Tentu tidak, proses menciptakan rasa percaya akan lebih mempermudah pencapaian goal karena bekerja menjadi enjoy.

Lebih kreatif, penuh ide baru. Jika Anda pernah dilatih oleh professional coach, apakah di bidang sport, bisnis, life, atau executive, ada satu ciri yang konsisten, "Mereka selalu mengajukan pertanyaan." Pertanyaan memberi kesempatan kepada team untuk mengekslpor pemikiran yang sebelumnya tidak terpikir. Ide kreatif akan muncul secara dramatis. Coba kalau tidak percaya.

Mendapat Informasi yang lebih akurat. Manajer yang memiliki coaching skill mampu membuka cakrawala berpikir team. Mereka secara tulus mendengarkan feedback yang akhrinya membuat team lebih nyaman mengunkapkan isi hati. Rasa nyaman ini dapat membuat team mau menyampaikan ‘good news' maupun ‘bad news' secara apa adanya. Tahukah Anda, informasi bad atau good adalah informasi yang vital dalam menjalankan peran Anda sebagai manajer?

Memang ada yang berpendapat, wah coaching takes time! Saya jawab, yes, Anda harus invest time to gain time. Seperti Anda harus investasi uang untuk mendapat uang. Pilih mana, jadi pemadam kebakaran terus, atau investasi waktu untuk mengambangkan kualitas dan ketajaman berpikir team agar suatu saat Anda punya waktu bebas untuk berprestasi lebih hebat lagi?

Be a great Coach ... be a Great Manager ...

Salam FUNtastic
Oleh : Tom MC Ifle

Wednesday, February 10, 2010

Gara-gara Rp 300 Juta


Seorang ibu datang ke rumah Pak Gendu membawa sebuah kantong kertas berwarna coklat. “Ini titipan dari suami saya,” ujar sang ibu. Ketika kantong kertas itu dibuka, Hartono terperanjat dan menatap sang ibu dengan pandangan tidak mengerti. “Suami saya titip untuk diberikan kepada Pak Gendu,” ibu setengah baya itu menegaskan.
Sekali lagi Hartono melongok ke dalam kantong kertas itu dan sekali lagi dia tidak percaya pada apa yang dilihatnya. Di dalam kantong kertas itu terdapat gepokan uang kertas yang tersusun rapi. Setelah dikeluarkan dan dihitung, jumlah seluruhnya Rp 300 juta! “Jujur saja kami kaget. Tidak terbayang ada uang kontan sebanyak itu dimasukan ke dalam kantong kertas begitu saja,” ungkap Hartono. “Lebih terkejut lagi karena ibu tadi bilang semua uang itu untuk Pak Gendu.”

Kisah di atas diungkapkan Hartono, cucu Pak Gendu, ketika tampil sebagai narasumber dalam diskusi buku yang diselenggarakan Kick Andy Books Club di Toko Buku Kinokuniya Plasa Senayan, Sabtu pertengahan Januari lalu.

Menurut Hartono, ibu tersebut mengaku sang suami yang sedang sakit berat, sebelum ajal menjemput, ingin memberikan uang tabungannya kepada Pak Gendu. Ini semacam wasiat. Keinginan tersebut lahir pada saat dia menonton Kick Andy di Metro TV. Pada saat itu Kick Andy sedang mengangkat topik tentang orang-orang yang dalam keterbatasannya berbuat sesuatu untuk membantu orang lain. Salah satu “pahlawan” yang diceritakan dalam topik itu adalah Pak Gendu.

Pak Gendu adalah seorang “jawara” yang terpanggil untuk merawat dan menyembuhkan orang-orang gila yang berkeliaran di jalanan. Mulanya hati Pak Genduh merasa iba dan tergerak ketika melihat ada orang gila yang dikejar dan dilempari batu oleh anak-anak di kampungnya. Orang gila tersebut lalu dibawa ke rumahnya kemudian dirawat sehingga sembuh. Sejak itu dia dan keluarganya rajin mencari orang-orang gila yang berkeliaran di jalan-jalan untuk dibawa pulang, dirawat, dan disembuhkan.

Pak Gendu kini sudah berumur 80 tahun. Fisiknya sudah lemah. Sakit-sakitan dan mengandalkan kursi roda. Tetapi semangat Pak Gendu tidak pernah surut. Begitu pula kegiatan “menyelamatkan” orang-orang sakit jiwa dilanjutkan oleh anak dan cucunya. Sampai saat ini sudah ribuan orang gila yang ditampung dan dirawat di rumahnya di Bekasi, Jawa Barat.

Karena kegiatannya itu, tahun lalu Kick Andy menganugerahi Pak Gendu penghargaan “Kick Andy Heroes”. Acara pemberian penghargaan tersebut ditayangkan di Metro TV. Nah, tayangan tersebutlah yang kemudian menggerakan hati suami sang ibu yang waktu itu sedang menonton acara Kick Andy.

Saya sendiri baru mendengar kisah uang Rp 300 juta tersebut. Di depan para peserta bedah buku “7 Heroes” yang hadir Sabtu itu, secara terbuka dan tulus Hartono – atas nama Pak Gendu dan keluarganya – mengucapkan terima kasih kepada Kick Andy. “Gara-gara nonton Kick Andy, suami ibu itu tergerak untuk menyumbangkan uangnya ke yayasan yang diasuh Pak Gendu,” tuturnya.

Saya tidak dapat mengucapkan kata-kata. Saya terharu. Saya tidak membayangkan sebuah topik yang saya angkat di Kick Andy dapat menggerakan hati seseorang. Saya juga tidak membayangkan jika seseorang yang pada saat itu merasa hendak pergi untuk selama-lamanya, tergerak memberikan tabungannya guna membantu orang lain yang hanya disaksikannya melalui layar televisi.

sumber : kickandy.com

Wednesday, January 20, 2010

Berprestasi di Negeri Orang


Sudah tidak bisa disangkal lagi, mutu pendidikan di Indonesia banyak dikeluhkan berbagai kalangan. Dari tahun ke tahun selalu fasilitas sarana dan pendanaan yang menjadi faktor kendala utama. Dan, ini tentu saja berakibat mutu lulusannya dipertanyakan. Kita mungkin sudah ketinggalan jauh di tingkat regional Asia Tenggara, terutama dari negara Singapura atau Malaysia.
Di tengah keterpurukan soal mutu dunia pendidikan kita, ternyata tidaklah sama dengan tingkat intelegensi manusia Indonesianya. Sejumlah orang Indonesia ternyata banyak yang berotak encer. Mereka bekerja di luar negeri seperti di Eropa, Amerika dan Jepang. Bahkan berhasil menduduki posisi penting.
Suhendra misalnya. Pria kelahiran Jakarta, 17 November 1975 itu, saat ini bekerja pada Badan Peneliti Jerman, BAM di Berlin. Alumnus Universitas Diponegoro Semarang itu berhasil bekerja sebagai peneliti di Jerman setelah meraih gelar doktor di sebuah univeritas teknik di Jerman. Uniknya, Suhendra yang ahli di bidang metal eksplosif itu membiayai kuliahnya dengan bekerja serabutan dan mengumpulkan botol bekas.
Jabatan yang diraih Andreas Raharso mungkin membuat kita berdecak kagum. Pria berusia 44 tahun itu saat ini menduduki pimpinan atau CEO pada sebuah lembaga riset global Hay Group yang berkantor di Singapura. Hay Group sendiri mempunyai jaringan di hampir belahan dunia dan berkantor pusat di Amerika. Klien dari Hay Group ini kebanyakan adalah para pimpinan dunia seperti Amerika serikat, Perancis dan Inggris. Jabatan yang diraih Andreas Raharso cukup fenomenal, karena merupakan satu-satunya orang Asia yang berhasil menduduki posisi puncak. Selama ini jabatan itu didominasi warga Amerika dan Eropa.
Satu lagi orang Indonesia yang berhasil menduduki posisi penting adalah Profesor Yow Pin Liem. Pria 49 tahun asal Cirebon, Jawa Barat itu adalah pimpinan dan pendiri sebuah perusahaan riset Pro Thera Biologisc di Rhode Island, Amerika Serikat. Di tempat riset Prof Yow ini sudah banyak berkontribusi melakukan penelitian terutama masalah pemahaman seputar molekul kanker dan anthrax.
Barangkali gelar akademis yang diraih Kent Sutanto ini tentulah langka. Pria kelahiran Surabaya 1951 silam itu meraih gelar doktor di Jepang. Tidak tanggung-tanggung gelar doktor yang diraih Kent di negeri sakura itu sebanyak empat gelar dari universitas yang bebeda. Saat ini Kent Sutanto mengajar di Universitas Waseda, kampus almamaternya. Selain itu Kent Sutanto juga sebagai dosen tamu di Universitas Venesia, Italia. Karena otaknya yang cemerlang, pria asal Surabaya yang sudah 35 tahun tinggal di Jepang itu mendapat kepercayaan pemerintah setempat duduk di MITI, semacam Departemen dan Perindustrian Jepang.
Menilik prestasi dan kegigihan orang-orang Indonesia ini memang tidak kalah bahkan setara dengan ilmuwan dunia. Walau kondisi pendidikan di tanah air dirasa masih belum kondusif mereka mampu menembus ruang dan waktu berkiprah cemerlang di tingkat internasional. Mereka mengaku masih betah mengabdi di mancanegara. Mereka belum berniat untuk berkiprah di tanah air, karena mereka trauma ilmu yang mereka raih dengan susah payah itu tidak mendapatkan penghargaan yang selayaknya. ( end )

http://www.kickandy.com