Tuesday, September 23, 2008

Raport mid Semester


Hari ini pembagian raport mid semester, nilai yang tertera merupakan hasil usaha selama 3 bulan dalam proses belajar.
Puas atau tidak, mesti dilihat sebagai prestasi belajar yang mungkin belum optimal.
Masih ada waktu untuk memperbaiki nilai sampai pembagian raport semester ganjil nanti.
Rajin belajar dan tekun adalah solusi untuk meningkatkan prestasi akademik tapi iyakah masih ada didalam diri....semoga ya.
'tetap bermimpi tetap pelihara mimpi dan wujudkan mimpimu!!'

Monday, September 22, 2008

Menjadi Lebih Baik



ingatkan kita untuk selalu 'menjadi lebih baik'
sekarang adalah saatnya untuk memulai !

Friday, September 19, 2008

Thursday, September 18, 2008

Putera Sampoerna


Siapa yang tidak kenal dengan Putera Sampoerna? Ya, Putera sempat mencengangkan publik dengan langkahnya melepaskan seluruh saham Sampoerna Group ke Philip Morris Internasional beberapa tahun silam. Berbagai kisah mengiringi keputusan kontroversialnya. Tapi, setelah sekian lama, terbukti bahwa langkah yang ditempuhnya sudah dipikirkan dengan matang. Buktinya, walau sudah melepaskan saham Sampoerna, Putera justru kian sukses. Pria kelahiran Schimdam, Belanda, 13 Oktober 1947 bertenger di urutan kelima pengusaha terkaya di Indonesia versi GLOBE Magazine 2008 dengan total kekayaan US$ 2.42 miliar.

Sebelum memimpin PT. HM Sampoerna, generasi ketiga Sampoerna ini lebih dulu berkiprah di sebuah perusahaan kelapa sawit milik pengusaha Malaysia. Kala itu, dia bermukim di Singapura bersama istrinya Katie, warga Amerika Serikat keturunan Tionghoa. Dia mulai bergabung dalam operasional PT. HM Sampoerna pada 1980. Enam tahun kemudian Putera menjabat sebagai CEO menggantikan Aga Sampoerna, sang ayah.

Setelah ayahnya meninggal pada tahun 1994, Putera semakin aktif menggenjot perusahaan. Putera mengelola perusahaan keluarga ini secara profesional dengan dukungan manajer profesional. Putera dikenal luwes dalam menjalankan roda perusahaannya. Ia tidak hanya lihai dalam melakukan inovasi produk inti perusahaan yakni rokok, namun juga jeli melihat peluang bisnis di segmen usaha lain.

Putera di antaranya berhasil mengekspansi bisnis seperti supermarket dengan mengakuisi Alfa dan mendirikan Bank Sampoerna pada tahun 1980-an. Sayang, bisnis perbankannya ini jeblok. Namun, satu inovasi yang paling diingat orang sampai saat ini adalah gebrakan Putera meluncurkan A Mild, rokok rendah nikotin pertama di Indonesia. Inilah yang menunjukkan Putera sebagai seorang pebisnis visioner yang mampu menjangkau pasar masa depan. Sensasinya membuat rokok rendah nikotin akhirnya diikuti oleh banyak perusahaan rokok lain.

Tetapi, sensasi paling mengagetkan dari kiprah Putera Sampoerna adalah adalah keputusan menjual seluruh saham keluarga Sampoerna di PT HM Sampoerna Tbk sebanyak 40 % ke Philip Morris Internasional pada bulan Maret 2005. Inilah keputusan yang dianggap merubah sejarah perusahaan keluarga yang dirintis kakeknya. Padahal saat itu, perusahaan rokok Sampoerna sedang dalam posisi yang sangat baik yaitu menguasai 19,4 % pasar rokok di Indonesia dengan laba bersih Rp15 triliun. Putera berani melepas zona nyamannya di bisnis rokok untuk menjemput pasar masa depan dengan mengubah langkah bisnisnya dari rokok ke argoindustri dan infrastruktur. Apakah langkahnya kali ini mampu tetap membuatnya jadi pengusaha sukses di Indonesia? Kita tunggu saja kiprahnya.

Putera Sampoerna, generasi ketiga keluarga Sampoerna ini memang seorang pebisnis yang sangat visioner. Dengan kelihaian melihat pangsa pasar membuat Sampoerna bertengger menjadi perusahaan rokok yang sangat besar di Indonesia. Keputusan sensasionalnya membuat dirinya justru semakin berkibar di jajaran pengusaha besar Indonesia. Langkah mengubah haluan dari ‘zona nyaman' untuk mencari terobosan ke depan patut dijadikan contoh, bahwa keputusan berani kadang perlu diambil untuk mencapai tingkat sukses berikutnya.

sumber : http://andriewongso.com

Wednesday, September 17, 2008

Mengenal Perguruan Tinggi


BAGAIMANA CARA MASUK KE PERGURUAN TINGGI ?
• SPMB (Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru)
• PMDK (Penulusuran Minat Dan Kemampuan)
• Jalur Khusus atau Ujian Saringan Masuk dari perguruan tinggi tertentu

BENTUK PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA
Di Indonesia terdapat lima bentuk perguruan tinggi yang memiliki keunggulan dan kekhasan masing-masing, yaitu:

• Akademi
Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan kejuruan dengan jenjang strata nol (S0) atau diploma. Kekhasan Akademi:
 Mencetak lulusan yang mempunyai keahlian profesional
 Pendidikan ditekankan pada pengalaman dan pengetahuan praktis lewat kuliah dan praktek lapangan
 Banyak memberi pengalaman tentang hal praktus
 Keterampilan yang dimiliki berpengaruh besar pada dunia kerja yang dimasuki mahasiswa
Contoh akademi:
Akademi Militer, Akademi Farmasi, Akademi Keperawatan dan Akademi Pariwisata

• Politeknik
Politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan terapan dalam bidang pengetahuan khusus dengan jenjang studi strata nol (S0) atau diploma. Kekhasan Politeknik :
 Mencetak lulusan yang mempunyai pengetahuan profesional khusus seperti telekomunikasi, desain grafis, elektronika, advertising dan fotografi
 Lebih banyak praktek
 Keterampilan yang dimiliki berpengaruh besar pada dunia kerja yang dimasuki mahasiswa
Contoh Politeknik:
Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Manufaktur Bandung, Politeknik Universitas Andalas

• Sekolah Tinggi
Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang mengajarkan satu bidang pendidikan kejuruan. Namun, bidang pendidikan kejuruan tersebut terdiri atasa banyak jurusan atau program pendidikan. Jenjang studinya adalah S0 dan S1. Kekhasan Sekolah Tinggi :
 Mencetak lulusan yang mempunyai keahlian profesional pada bidang ilmu kejuruan tertentu
 Keterampilan dan pengetahuan dari jurusan yang dipilih berpengaruh besar pada dunia kerja yang hendak dimasuki
Contoh Sekolah Tinggi:
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi , Sekolah Tinggi Filsafat, Sekolah Tinggi Kepolisian Negara, Sekolah Tinggi Ilmu Agama

• Institut
Institut adalah perguruan tinggi yang melaksanakan program pendidikan keilmuan dan kejuruan dalam satu bidang ilmu pengetahuan, seperti pendidikan pertanian, seni atau teknologi. Jenjang studi yang ada mulai dari D3/S0 hingga S3. Kekhasan Institut :
 Penyelenggaraan pendidikannya lebih luas daripada sekolah tinggi
 Pendidikannya lebih ditekankan kepada penguasaan teori secara mendetail untuk menemukan dasar ilmu yang ditekuni
Contoh Institut:
Institut Teknologi Surabaya, Institut Kesenian Jakarta, Institut Seni Indonesia, Institut Teknologi Bandung

• Universitas
Universitas adalah perguruan tinggi yang melaksanakan pendidikan keilmuan dan kejuruan dalam bidang ilmu yang bermacam-macam. Universitas terdiri atas berbagai fakultas dengan berbagai bidang ilmu. Fakultas terdiri dari satu atau banyak jurusan. Kekhasan Universitas :
 Lebih universal dalam penyelenggaraan pendidikan
 Jenjang studinya beragam
 Pendidikannya lebih ditekankan kepada penguasaan teori secara mendetail untuk menemukan dasar ilmu yang ditekuni
Contoh Universitas:
Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Trisakti, Universitas Negeri Yakarta

STATUS KEPEMILIKAN PERGURUAN TINGGI
 Perguruan Tinggi Negeri, yaitu perguruan tinggi yang dikelola dan dimiliki oleh pemerintah
 Perguruan Tinggi Swasta, yaitu perguruan tinggi yang dikelola dan dimiliki oleh swasta
 Perguruan Tinggi Kedinasan, yaitu perguruan tinggi yang menghasilkan calon tenaga profesional di lembaga tertentu

JENIS PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI
 Program Diploma Satu/D1 dengan lama pendidikan + 1 tahun. Tidak ada gelar kesarjanaan.
 Program Diploma Dua/D2 dengan lama pendidikan + 2 tahun. Tidak ada gelar kesarjanaan.
 Program Diploma Tiga/D3 dengan lama pendidikan + 1 tahun. Gelar: Ahli Madya (A.Md)
 Program Strata Satu/S1 dengan lama pendidikan + 4 tahun.
 Program Strata Dua/S2 atau Magister/Master dengan lama pendidikan + 2 tahun. Program ini boleh ditempuh setelah mendapat gelar S1
 Program Strata Tiga/S3 atau sarjana doktoral dengan lama pendidikan + 1-2 tahun. Program ini boleh ditempuh setelah mendapat gelar S1 dan S2. Gelar: Doktor (Dr.)

Monday, September 15, 2008

Banyak Mendengar Dan Rendah Hati


Banyak mendengar dan rendah hati sejatinya saling bertautan. Sifat banyak mendengar yang dipunyai oleh seseorang, niscaya akan berdampak atau berpotensi menjadikan orang tersebut bersifat rendah hati. Sebaliknya, orang yang bersikap rendah hati (humble) akan lebih banyak mendengar. Mengapa demikian ? Salah satu ciri kerendahan hati adalah mau mendengar pendapat, saran dan menerima kritik dari orang lain. Sering dikatakan bahwa Tuhan memberi kita dua buah telinga dan satu mulut, yang dimaksudkan agar kita lebih banyak mendengar daripada berbicara. Kadang-kadang hanya dengan mendengarkan saja, kita dapat menguatkan orang lain yang sedang dilanda kesedihan atau kesulitan. Harus diakui, kegiatan mendengar bukanlah suatu pilihan yang kita ambil dengan perasaan suka cita. Hampir bisa dipastikan, kebanyakan orang lebih suka berbicara bukan ?

Cobalah bercermin ke diri kita sendiri. Kita senang mengungkapkan gagasan-gagasan kita. Kita juga merasa lebih enak memperkenalkan posisi, menonjolkan pendapat dan perasaan kita. Sebenarnya, kebanyakan orang tidak ingin mendengar seperti halnya keinginan mereka berbicara dan didengarkan. Karena itulah kita lebih memusatkan perhatian pada kata-kata yang akan kita ucapkan daripada memberi perhatian penuh pada apa yang diutarakan orang lain. Selain itu, kita sering menyaring kata-kata orang lain berdasarkan pendapat dan kebutuhan kita sendiri. Jika kita melihat sisi negatif, mendengarkan orang yang sedang berbicara terkadang tanpa kita sadari terasa membebani kita. Namun jika kita selalu melihat sisi positif, dengan mau mendengarkan orang lain, kita dapat memecahkan sebagian besar
masalah yang sedang dihadapi oleh orang tersebut. Mendengar juga berarti mau membuka diri dan menerima. Suatu sifat yang menggambarkan kerelaan untuk menerima kelebihan dan kekurangan orang lain maupun diri kita sendiri.


Sikap rendah hati, mengharuskan kita membuang ego jauh-jauh. Dan hal ini, kadang bagi sebagian orang sangat sulit dilakukaan ! Di antara sekian banyak ego antara lain adalah ego ingin menonjol, ingin dominan, ego ingin lebih dikenal ataupun ego ingin selalu didengar dan diperhatikan orang lain. Ego-ego ini akan sulit dihilangkan jika kita tidak mempunyai keinginan untuk berubah dari yang bersikap sombong mau menang sendiri berubah menjadi bersikap rendah hati. Jika kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, sifat orang yang tidak rendah hati, diantaranya adalah pertama, tidak bisa menerima kritikan walaupun itu sesuatu yang konstruktif.

Ketika menerima kritikan, hal pertama yang dilakukan adalah menolak dan mencari alasan pembenaran untuk menutupi kelemahannya. Jika kita melihat dari sisi positif kritikan sebenarnya adalah ungkapan tulus orang lain yang mau menunjukkan kekurangan yang ada pada diri kita. Justru seharusnyalah kita berterimakasih jika ada teman atau sahabat yang bersedia mengkritik. Namun harus diakui kebanyakan dari kita lebih suka minta dipuji daripada dikritik. Kemudian yang kedua, tidak mau menerima kelebihan yang dimiliki orang lain. Idealnya, segala sesuatu yang menunjukkan kelebihan positip yang dimiliki orang lain hendaknya dikagumi. Sejatinya, mengagumi kelebihan orang lain, akan menjadikan kita terobsesi untuk meneladani orang tersebut. Belajar dari kelebihan orang lain akan membantu kita untuk mengoreksi sikap-sikap kita yang selama ini tanpa kita sadariu banyak kekurangannya.


Mungkin Anda pernah mendengar peribahasa Jawa yang berbunyi "ngluruk tanpa bala (menyerang tanpa pasukan), menang tanpa ngasorake (menang tanpa harus menindas), lan sugih tanpa bondo (kaya tanpa harta)". Sejatinya makna filosofis yang terkandung dari ajaran itu sangat dalam! Penjelasan dari peribahasa itu adalah; dalam memenangkan suatu persaingan, kita tidak perlu menunjukkan kehebatan maupun memamerkan apa yang kita miliki. Bahkan, ketika kita menang sekali pun, tidak perlu kita pamer atau menunjukkan kesombongan atau mempermalukan pesaing atau kawan kita.. Dari beberapa penjelasan di muka, kiranya dapat disimpulkan, bahwa hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati !

Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang di atasnya merasa nyaman dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minderJim Collins, pakar management kondang, dalam bukunya yang sangat bagus, Good to Great, mengajarkan kepada kita, bagaimana sikap rendah hati itu harus dimiliki oleh para pemimpin masa kini. Ada beberapa hal yang menarik dari hasil penelitian Collins dan dua puluh orang asistennya selama lima tahun dengan metodologi ilmiah yang sangat solid, yang menjadi bahan dasar buku tersebut. Dari awal, Collins sudah berkali-kali berpesan kepada tim risetnya untuk tidak memedulikan faktor pemimpin dalam mencari kunci sukses perusahaan. Ia sadar bahwa kepemimpinan memang cenderung "bersifat romantis" yaitu kalau perusahaan sukses, itu pasti karena pemimpinnya, demikian juga kalau gagal jangan selalu menyalahkan anak buah.

Menurut Collins, pemimpin yang disebut sebagai "Level 5 Leaders" adalah para pemimpin yang rendah hati, tidak pernah menyombongkan diri, bahkan cenderung pemalu. Mereka menunaikan tugas dengan diam-diam tanpa berupaya mencari perhatian dan pujian publik. Apabila mereka berhasil, mereka selalu berusaha untuk memberi kredit kepada orang lain atau hal lain di luar diri mereka. Apabila ada kegagalan, mereka bertanggung jawab secara pribadi dan tidak mencari kambing hitam. Ambisi mereka adalah untuk kelanggengan perusahaan, bukan penggemukan dan kepentingan diri.

sumber : kundiyarto prodjotaruno

Friday, September 12, 2008

Sikap Dan Pola Pikir Yang Positif


Seseorang akan dapat merubah dunia ini jika ia mampu mengubah dirinya sendiri. Untuk dapat menciptakan budaya yang sehat dan positif di dalam lingkungan sekitar kita, maka diri kita juga dituntut untuk bersikap lebih positif. Jadi setiap perubahan mestinya dimulai dari dalam diri kita sendiri, dan yang pertama kali harus diubah adalah pola berpikir kita. Sikap dan pola berpikir sangat erat kaitannya.

Dr. William James, Father of America psychology, mengatakan : "We can alter our lives by altering our altitudes – Manusia dapat mengubah kehidupannya dengan mengubah sikap dan cara berpikirnya." Orang yang terbiasa berpikir positif selalu menemukan solusi-solusi cerdas. Sebab pikiran yang positif dapat bekerja secara sederhana, mencari ide dan segala kemungkinan untuk berhasil.

Contohnya tentang sebuah kisah antara seorang ayah dan anak :
Suatu hari sang ayah sengaja membawa pekerjaan kantor ke rumah supaya semua tugas pekerjaan dapat segera dituntaskan. Tetapi sesampainya di rumah, anaknya merengek terus mengajaknya bermain. Sang ayah keberatan memenuhi permintaan anaknya, maka dicarilah akal supaya anaknya diam dan ia mempunyai kesempatan untuk menyelesaikan pekaerjaannya.

Pada saat itu, ia melihat sebuah majalah yang memuat peta dunia. Muncullah ide untuk menggunting peta dunia tersebut menjadi beberapa bagian. Setelah itu, sang ayah memberikan potongan-potongan peta dunia itu kepada anaknya seraya berkata, “Nak, kalau kamu sudah selesai menyatukan potongan-potongan kertas ini, maka ayah akan menemanimu bermain.”

Sang ayah berpikir bahwa pekerjaan menyatukan potongan peta dunia itu akan sulit sekali dan memakan waktu sekurang-kurangnya 30 menit. Sehingga ia dapat leluasa menggunakan jeda waktu tersebut untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Tetapi tidak lama kemudian, sekitar 5 menit, sang anak sudah kembali kepada ayahnya sambil memberikan potongan-potongan peta dunia yang telah disatukan. Sang ayah tercengang, “Hah, mana mungkin anak sekecil ini sudah tahu dimana letak America, Afrika. Dan Eropa, Aneh sekali?” Karena potongan peta itu benar-benar terletak pas pada posisi yang seharusnya.

Maka dengan penuh keheranan sang ayah bertanya kepada anaknya : “Bagaimana kamu bisa melakukannya ?” Keheranan sang ayah terjawab, tatkala anak itu berkata, “Tidak sulit, Ayah, menggabungkan potongan-potongan kertas itu. Karena dibalik gambar peta itu ada gambar kepala manusia. Jadi saya benarkan saja kepala manusianya, maka benarlah gambar dunia ini.”

Anak kecil itu sanggup menyelesaikan soal yang sulit sebab ia berpikir secara sederhana saja. Tidak ada prasangka, keinginan untuk dipuji, kebencian dan pikiran negatif lain yang mempengaruhi anak tersebut. Ternyata begitu mudah menemukan solusi cerdas yang mempermudah kehidupan kita dengan berpikir positif. Jadi apa salahnya kita menerima setiap kenyataan apa adanya, dan memandang sisi positif untuk menemukan solusi cerdas berikutnya. Tanyakan pula, apa ruginya berpikir positif, dan apa untungnya selalu berpikir negatif?

Sama sekali tidak ada keuntungan bila kita hanya memikirkan sisi negatif dari setiap kenyataan yang harus kita terima. Yang ada hanyalah belenggu, yang menyebabkan kita tidak tenang bekerja dan menghambat kemajuan. Dengan berpikir positif maka kita akan menemukan banyak sekali jalan keluar. Sebaliknya, bila kita berpikir negatif maka kita akan selalu menemukan halangan. John Wooden, mantan pelatih basket UCLA, menegaskan, “Segalanya ternyata paling baik bagi orang-orang yang memetik manfaat dari bagaimana segalanya terjadi.” So Be Positive !


sumber : rudy lim

Thursday, September 11, 2008

Kemana Setelah SMA?


Membuat keputusan bukan hal yang mudah, apalagi berkaitan dengan masa depan.
Kuliah atau kerja setelah SMA adalah pilihan dan tinggal kamu yang memutuskannya.
Sekarang kamu flash back akan cita-cita saat kamu kecil dulu, apasih yang kamu inginkan kalau sudah besar nanti?
dengan tegas dan lantang kamu akan menyebutkan apa yang kamu inginkan, dari sinilah kamu bisa membuat gambaran sederhana tentang apa yang akan kamu putuskan.

Pertanyaan berikutnya, kuliah dimana? jurusannya apa? dan lain sebagainya.
Tips sederhana sebagai berikut : cari informasi yang jelas, akurat dan terkini ; mampu membaca diri ; tahu akan minat, bakat dan tekad ; biaya serta berdoa agar terhindar dari keadaan salah pilih jurusan.

Kemudian sering berkonsultasi dengan guru BK ataupun orang yang kamu anggap paham tentang hal ini, orang tua, saudara, kakak atau langsung kepada mahasiswa dari jurusan yang akan kamu ambil.

ingat SUKSES HAK KAMU!!! dan TIDAK DATANG TIBA-TIBA.

Wednesday, September 10, 2008

Narsis Itu Perlu


Saya tahu wajah saya tidak keren, tetapi saya tetap saja membutuhkan cermin untuk berkaca. Kenapa? Karena memang ada naluri narsis pada diri saya. Tak peduli seberapapun jelek wajah saya, saya akan terus berkaca, sekadar untuk kagum pada diri sendiri, eh barangkali memang ada sesuatu yang mengagumkan di sana. Ketika kekaguman itu ternyata tidak ada, anehnya saya juga tidak kecewa dan tetap saja berkaca. Ini aneh, tetapi nyata. Jadi, sulit untuk menghindar dari perasaan narsis itulah pijakannya. Maka saya berusaha untuk mencari manfaat dan bahaya narsisme ini, untuk menekan bahayanya dan memperkembangkan manfaatnya.

Saya akan mulai latihan dengan anak-anak saya. Kepada si kecil saya bertanya: ‘'Di sekolah siapa yang lebih banyak, para pembenci atau penyukamu?'' tanya saya, tentu dengan bahasa yang lebih sederhana. Ia mengaku lebih banyak disukai. Saya tanya kenapa. Dan ia berpikir keras. Dari otaknya ternyata tidak keluar apa-apa sebagai jawaban. Saya menungggunya. Karena situasinya hampir deadlock, datang kakaknya kelas dua SMP hendak membantu.

‘Tak ada orang bisa menilai diri sendiri!'' kata si kakak berkomplot melawan bapaknya. Tetapi kepada mereka saya beri bukti sederhana. Bahwa pernyataaan itu keliru. Pernyataan anak saya itu pasti bagian dari konvensi berpikir yang telah berjalan menjadi kebudayaan termasuk gaya berpikir saya sendiri. Tetapi kami merasa harus merevisi pendapat ini. Menilai diri sendiri ternyata mudah sekali. Sangat mudah malah, karena ia adalah diri kita sendiri. Kita pasti mengerti kelemahan dan kelebihan diri sendiri.

Saya misalnya, punya kemalasan yang tinggi. Jika saya tampak rajin bekerja, sesungguhnya semua itu cuma terpaksa. Karena kalau tidak bekerja saya dipecat. Jika saya terlihat bekerja keras, sesungguhnya karena tekanan keadaan. Meksipun sudah beristri, ternyata saya masih juga suka melirik-lirik wanita cantik. Kadang-kadang di luar pengetahuan istri dan kadang malah ketika kami sedang berduaan. Sering saya kepergok menatap seorang perempuan cantik yang sedang melintas sehingga istri marah. Karena terpangkap basah, saya lalu mengeluarkan jurus bertahan sekenanya. ‘'Ya sudah, aku salah. Sebagai permohonan maafku, kamu juga boleh nanti kalau mau ganti melirik bapak-bapak yang ganteng,'' kata saya. Saya tidak tahu, apakah istri benar-benar membalaskan sakit hatinya.

Tegasnya, saya dengan mudah menemukan kelemahan saya. Maka pasti dengan mudah juga saya menemukan kelebihan saya. Cuma barangkali saya tidak terlatih untuk terbuka. Konvensi budaya di sekitar saya tidak mengijinkan mengatakannya secara terbuka. Tetapi pelanggaran kebudayaan ini pasti bukan dosa kalau terbuki lebih membawa kebaikan di kelak kemudian. Kebaikan untuk siapa? Untuk diri saya sendiri lebih dulu terutama. Karena ketika saya menemukan kelebihann diri secepatnya, minimal saya tidak akan menjadi benalu masyarakat. Maka akan saya katakan saya ini pintar menggambar, pintar bermusik, pintar menulis, pintar ngomong, pintar menyenangkan hati orang dan seterusnya. Perasaan menemukan kelebihan diri sendiri ini sangat membantu saya untuk segera memartabatkan diri sendiri dengan kelebihan yang ada.

Jadi ketika anak saya itu kebingungan menjawab, tegas saja kesimpulan saya, bahwa ia bukan tidak mengerti kelebihnnya tetapi sedang ragu-ragu saja. Maka ketika saya ancam akan memotong separoh anggaran belanja mainannya, kecerdasan itu langsung deras mengalir dari otaknya. Ia jadi tidak ragu-ragu menyebut seluruh rahasia kenapa ia disukai teman-teman sekolahnya, termasuk wajahnya yang keren. Ya, itu pertama kali dia mengaku secara terbuka punya wajah tampan, padahal wajah itu sudah 9 tahun melekat di sana. Banyak kelebihan-kelebihan diri ini mati karena ia jarang kita sapa!

sumber : prie gs

Tuesday, September 9, 2008

PERGURUAN TINGGI NEGERI


Berikut di bawah ini adalah list atau daftar perguruan tinggi negri / PTN yang ada di Indonesia beserta lokasi di mana perguruan tinggi itu berada, baik berupa universitas, institut, politeknik maupun sekolah tinggi :

1. Universitas Airlangga / UNAIR - Surabaya / Jawa Timur
2. Universitas Andalas - Padang / Sumatera Barat
3. Universitas Bengkulu - Bengkulu
4. Universitas Brawijaya / UNBRAW / UNIBRAW - Malang
5. Universitas Cenderawasih / UNCEN - Jayapura
6. Universitas Diponegoro / UNDIP - Semarang
7. Universitas Gadjah Mada / UGM - Yogyakarta
8. Universitas Haluoleo - Kendari
9. Universitas Hasanuddin / UNHAS - Makassar
10. Universitas Indonesia / UI - Depok
11. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah - Jakarta
12. Universitas Jambi - Jambi
13. Universitas Jenderal Soedirman - Purwokerto
14. Universitas Khairun Ternate - Ternate
15. Universitas Lambung Mangkurat - Banjarmasin
16. Universitas Lampung / UNILA - Bandarlampung
17. Universitas Malikussaleh - Lhokseumawe / Nanggro Aceh Darussalam
18. Universitas Mataram - Mataram
19. Universitas Mulawarman / UNMUL - Samarinda
20. Universitas Negeri Gorontalo - Gorontalo
21. Universitas Negeri Jakarta / UNJ - Jakarta
22. Universitas Negeri Jember / UNEJ - Jember
23. Universitas Negeri Makassar - Makassar
24. Universitas Negeri Malang - Malang / Jawa Timur
25. Universitas Negeri Manado - Manado
26. Universitas Negeri Medan - Medan / Sumatera Utara
27. Universitas Negeri Padang - Padang
28. Universitas Negeri Papua Manokwari - Papua
29. Universitas Negeri Sebelas Maret - Solo
30. Universitas Negeri Semarang - Semarang / Jawa Tengah
31. Universitas Negeri Surabaya - Surabaya / Jawa Timur
32. Universitas Negeri Yogyakarta - Yogyakarta
33. Universitas Nusa Cendana - Kupang NTT
34. Universitas Padjadjaran - Bandung
35. Universitas Palangkaraya - Palangkaraya
36. Universitas Pattimura - Ambon
37. Universitas Pendidikan Indonesia - Bandung
38. Universitas Riau - Riau
39. Universitas Sam Ratulangi - Manado
40. Universitas Sriwijaya - Palembang
41. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa - Serang
42. Universitas Sumatera Utara - Medan
43. Universitas Syiah Kuala - Banda Aceh
44. Universitas Tadulako - Palu
45. Universitas Tanjungpura - Pontianak
46. Universitas Terbuka - Jakarta
47. Universitas Trunojoyo Madura - Bangkalan
48. Universitas Udayana - Denpasar / Bali
49. Institut Pertanian Bogor / IPB - Bogor / Jawa Barat
50. Institut Teknologi Bandung / ITB - Bandung / Jawa Barat
51. Institut Teknologi Sepuluh Nopember / ITS - Surabaya
52. IAIN Alauddin - Makasar
53. IAIN Antasari - Banjarmasin
54. IAIN Ar-Raniry - Banda Aceh
55. IAIN Imam Bonjol - Padang
56. IAIN Jakarta - Jakarta
57. IAIN Raden Intan - Bandar Lampung
58. IAIN Raden Patah - Palembang
59. IAIN Sultan Toha Syaifuddin - Jambi
60. IAIN Sumatera Utara - Medan
61. IAIN Sunan Ampel - Surabaya
62. IAIN Sunan Kalijaga - Yogyakarta
63. IAIN Walisongo - Semarang
64. IKIP Negeri Singaraja - Bali
65. Institut Ilmu Pemerintahan - Depdagri
66. Institut Seni Indonesia (ISI) - Denpasar
67. Institut Seni Indonesia (ISI) - Yogyakarta
68. Politeknik Elektronika Negeri - Surabaya
69. Politeknik Manufaktur - Bandung
70. Politeknik Negeri Ambon - Ambon
71. Politeknik Negeri Bali - Bali
72. Politeknik Negeri Bandung - Bandung / Jawa Barat
73. Politeknik Negeri Banjarmasin - Banjarmasin
74. Politeknik Negeri Jakarta - Jakarta
75. Politeknik Negeri Jember - Jember / Jawa Timur
76. Politeknik Negeri Kupang - Nusa Tenggara Timur
77. Politeknik Negeri Lampung - Lampung
78. Politeknik Negeri Lhokseumawe - NAD
79. Politeknik Negeri Makasar - Makassar
80. Politeknik Negeri Malang - Jawa Timur
81. Politeknik Negeri Manado - Manado
82. Politeknik Negeri Medan - Sumatera Utara
83. Politeknik Negeri Padang - Sumtra Barat
84. Politeknik Negeri Pontianak - Pontianak
85. Politeknik Negeri Samarinda - Samarinda
86. Politeknik Negeri Semarang - Jawa Tengah
87. Politeknik Negeri Sriwijaya - Palembang
88. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya - Jawa Timur
89. Politeknik Pertanian Negeri Jember - Jawa Timur
90. Politeknik Pertanian Negeri Kupang - Kupang NTT
91. Politeknik Pertanian Negeri Lampung - Lampung
92. Politeknik Pertanian Negeri Pangkep - Pangkep
93. Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh - Payakumbuh
94. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda - Samarinda
95. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) - Jakarta
96. Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung - Jawa Barat
97. Sekolah Tinggi Seni Indonesia Padang Panjang - Padang
98. Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta - Surakarta
99. STAIN Batusangkar - Sumatera Barat
100. STAIN Cirebon - Jawa Barat
101. STAIN Curup - Bengkulu
102. STAIN Datokarama Palu - Sulteng
103. STAIN Jawa Tengah - Sukoharjo / Jawa Tengah
104. STAIN Jember - Jawa Timur
105. STAIN Padang Sidempuan - Sumatera Utara
106. STAIN Pamekasan - Jawa Timur
107. STAIN Parepare - Sulawesi Selatan
108. STAIN Pekalongan - Jawa Tengah
109. STAIN Samarinda - Kalimantan Timur
110. STAIN Tulungagung - Jawa Timur
111. STAIN Watampone - Sulawesi Selatan
112. STPDN - Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri / IPDN - Institut Pemerintahan Dalam Negeri - Sumedang / Jawa Barat

KAMU BISA!!!



semua orang terkenal dan sukses sudah melalui jalan panjang yang tidak gampang...
mereka selalu optimis..berani mewujudkan mimpi..selalu mengharapkan perubahan..!

kita cuma punya 'saat ini'...untuk membuat perubahan
KAMU BISA!!!
karena SUKSES ADALAH HAK KAMU.

Monday, September 8, 2008

selamat hari ini...!!!


Ketika kita bangun cobalah untuk tersenyum...
maka kita akan merasakan betapa indahnya hari ini.

optimis dan semangat baru akan langsung terasa dan yang pasti kita akan tau rasanya bahagia.

Friday, September 5, 2008

PD atau SOMBONG


Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak menemukan orang yang sangat percaya diri serta orang-orang sombong. Orang yang percaya diri biasanya mudah bergaul dengan orang lain. Sedangkan orang sombong biasanya malas didekati oleh siapapun. Pasalnya banyak orang yang bingung sebenarnya posisinya ada dimana. Sombongkah atau percaya dirikah Anda?
Berikut perbedaan antara orang sombong dan orang percaya diri:

1. Orang sombong menganggap dirinya lebih tinggi dari orang lain. Sedangkan orang percaya diri percaya bahwa dirinya memiliki keunikan dan talenta sebagaimana yang dianugerahkan berbeda kepada setiap orang.

2. Orang sombong seolah selalu tahu apa yang paling baik untuk orang lain. Sedangkan orang yang percaya diri selalu terbuka tentang pendapatnya terhadap orang lain.

3. Orang sombong biasanya tajam terhadap orang yang ia lihat sebagai saingan. Orang percaya diri sudah lahir dengan kemampuan untuk bersaing.

4. Orang sombong sulit dan bahkan tidak pernah mengakui kesalahan mereka. Orang percaya diri tidak takut untuk mengaku bahwa ia melakukan kesalahan.

5. Orang sombong biasanya suka jika orang lain melakukan kesalahan Sedang mereka yang percaya diri suka membantu orang menghadapi kesalahan yang mereka buat.

6. Orang sombong biasanya sangat peduli dengan pendapat orang lain terhadap dirinya. Sedangkan orang percaya diri tidak terlalu peduli dengan pendapat orang lain terhadap dirinya.

7. Orang sombong biasanya suka membanggakan dirinya, sedangkan mereka yang percaya diri cenderung diam.

Lalu bagaimana cara menjadi percaya diri tanpa berubah menjadi sombong?

Peduli akan penampilan
Perbaiki penampilan Anda tanpa maksud bahwa orang lain akan kemudian memuji Anda karena itu. Lakukan itu karena Anda tahu bahwa Anda harus mengeluarkan sisi terbaik dari diri Anda.

Berikan senyuman tulus
Berusahalah untuk senyum kepada semua orang sebagai ungkapan hati Anda yang paling dalam, bukan senyum karena orang bisa terpesona terhadap senyuman Anda. Senyuman tulus adalah lambang percaya diri dan kode kepada orang lain bahwa Anda adalah orang baik yang bisa menjadi teman yang baik pula.

Perhatikan orang lain
Mulai sekarang, berikan waktu Anda untuk menanyakan kepada teman atau orang sekitar Anda apa kabar mereka dan libatkan diri pada mereka, serta lakukan itu dengan tulus pula. Tunjukkan bahwa Anda melihat mereka sebagai orang-orang yang Anda hargai, siapapun dan apapun posisi mereka.

Jangan ketinggalan jaman
Untuk jadi orang yang percaya diri, Anda perlu terus menginformasikan kepada diri Anda tentang apa yang terjadi di sekitar Anda. Caranya, ikuti berita di koran dan televisi. Ini membantu Anda percaya diri jika terlibat percakapan dengan siapa saja. Asal jangan jadi sok tahu!

Luaskan pergaulan
Jangan puas berada di lingkungan kecil milik Anda sekarang. Sebisa mungkin luaskan pergaulan. Jangan pilih-pilih teman dari segala kalangan. Melihat dunia dari segala perspektif bisa membantu Anda untuk menjadi percaya diri tanpa menjadi sombong. Karena Anda tahu bahwa di atas langit masih ada langit dan Andapun tahu bahwa di dunia ini masih banyak orang yang hidup dalam kesulitan.

Mensyukuri keberadaan Anda
Ini adalah kunci penting untuk menjadi orang yang percaya diri. Banyak orang yang tidak percaya diri karena melihat kelemahan dirinya. Dan banyak orang yang menjadi sombong karena merasa apa yang mereka punya lebih dari orang lain. Padahal inti bersyukur ialah menyadari bahwa semua itu berasal dari Tuhan semata. Tuhanpun bisa mengambilnya kapan saja Ia mau. Karena itu tidak ada yang perlu disombongkan tapi tidak ada pula yang tidak disyukuri.Dengan keunikan Anda, Anda bisa menjadi diri sendiri dan bisa berusaha memberi yang terbaik.

Ubah pola pikir Anda
Dengan semua pengetahuan itu, mulai ubah cara pAndang Anda terhadap dunia. Jika pola pikir Anda sudah terbentuk, itu akan tercermin kepada gerak-gerik Anda, kata-kata Anda, dan perilaku Anda.

sumber http://ristersfreakz.wordpress.com

Thursday, September 4, 2008

Change We Can Believe In


Jika saat ini sekarang kita berbicara tentang orang yang paling sukses, tentu tidaklah berlebihan jika saya mengatakan bahwa saat ini Barack Obama adalah salah satu kandidatnya. Ya, Senator Illinois yang pernah tinggal di daerah Menteng itu baru saja memenangkan pemilihan pendahuluan dari Partai Demokrat atas rivalnya, Hillary Clinton. Obama bukan saja berhasil mencetak sejarah dengan menjadi calon Presiden kulit hitam pertama di Amerika, tetapi ia berhasil menarik simpati masyarakat Amerika yang majemuk dengan cara yang amat sangat luar biasa.

"I am asking you to believe. Not just in my ability to bring about real change in Washington…I'm asking you to believe in yours.” Barack Obama
Kata-kata tersebut dapat ditemukan di situs resmi kampanye Barack Obama yang mengusung motto ‘Change We Can Believe In’. Melalu pesan tersebut, dapat terasa dengan jelas ‘spirit’ utama dari kampanye Obama, bahwa tiap individu dari masyarakat Amerika BISA membuat suatu perubahan. Obama tidak hanya mengajak masyarakat untuk memujanya dan memilihnya pada pemilu nanti, ia melakukan sesuatu yang jauh lebih hebat dari itu. Obama mengajak seluruh pendukung dan calon pendukungnya untuk bersama-sama ia untuk melakukan perubahan. Ia membuat calon pemilihnya merasa dekat dan ikut terlibat dengan program perubahan yang ia canangkan. Ia mengajak para pemilihnya untuk ikut proaktif dalam melakukan perubahan bersama dia, dan bukan hanya duduk diam melihat dari luar. Ia mengajak masyarakat untuk ambil bagian dalam perubahan.

Seberapa efektifkah pendekatan yang Obama lakukan ini ? Mari kita cermati sejenak.

Tim kampanye Obama berhasil menerima donasi dari 1,3 juta orang melalui situs resmi kampanye Obama (majalah The Atlantic Monthly – Juni 2008). Bahkan, 94 % dari total donasi yang mereka terima datang dari individu-individu yang menyumbang kurang dari 200 dollar AS. Angka ini amatlah kontras dibandingkan dengan yang dilaporkan Hillary Clinton sebanyak 26%, dan John McCain 13%. Kenyataan ini juga meruntuhkan paradigma lama bahwa pengumpulan dana harus melalui lobi dan pebisnis besar, dan juga mematahkan teori hukum Pareto (80/20) ataupun hukum 90/10. Saat Hillary dan McCain masih mengandalkan pendonor besar, Obama berhasil membawa seluruh masyarakat untuk turut mengantarkannya menuju Gedung Putih. Obama berhasil mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif dalam kampanyenya.

Perjalanan Obama menuju Gedung Putih memang belum berakhir. Puncak perjuangan Obama akan ditentukan pada bulan November pada pemilu Presiden Amerika Serikat nanti. Terlepas apakah Barack Obama dan Partai Demokrat nanti bisa mengungguli John McCain dan Partai Republik, Obama telah menunjukkan performa yang luar biasa. Obama telah menorehkan namanya dalam sejarah Amerika dan dunia.

Sudahkah kita mengajak ?
Cara pendekatan Obama merupakan suatu hal yang bisa kita ambil sebagai contoh. Obama sukses menggalang simpati dan dukungan dari masyarakat Amerika dengan ‘mengajak’ mereka untuk ikut serta ambil bagian dalam melakukan perubahan untuk Amerika.

Kitapun demikian. Agar kita bisa sukses sebagai pemimpin, entah itu memimpin sebuah keluarga, sebuah tim dalam divisi, ataupun organisasi, kita harus melibatkan orang-orang dalam tim tersebut dalam langkah kita, terlebih dalam keputusan-keputusan penting. Dengan melibatkan mereka, mereka akan masuk menjadi bagian dalam tim dan bahkan bukan tidak mungkin mereka akan menganggap keputusan kita adalah keputusan mereka juga. Mereka akan merasa dihargai dan masing-masing dari anggota tim kita tersebut akan mampu untuk berkontribusi dengan penuh bagi kita dan tim. Ia akan ikut merasa memiliki tim tersebut, karena baginya, kesuksesan tim adalah kesuksesan ia juga. Pemimpin yang baik akan melibatkan seluruh anggota tim, dan memastikan bahwa anggota tim ‘berada’ di dalam tim, bukan hanya menjadi pengamat.

Pada saat hendak memutuskan untuk menerima tawaran relokasi ke luar kota, ajaklah istri dan anak untuk berdiskusi, ajaklah mereka untuk ikut memutuskan bagi kita, kemukakan pendapat kita, dan minta umpan balik dari mereka. Pada saat hendak melontarkan strategi penjualan yang baru untuk meningkatkan penjualan, ajaklah anggota tim untuk duduk bersama dan berdiskusi bersama. Kemukakan ide tersebut dan mintalah umpan balik dari mereka, minta dukungan dan pendapat mereka. Buatlah seolah-olah ide kita adalah ide mereka sendiri. Cobalah lakukan demikian dan saya percaya, kita bisa melihat perubahan yang luar biasa pada anggota tim dan hasil yang bisa kita raih.[ic]


sumber : indra cahya