Monday, November 24, 2008

Kita Harus Berubah


Semua yang ada di sekitar kita berubah! Semua apa yang bisa ditangkap oleh panca indera kita berubah! Dan bila anda coba renungi, semakin ke sini, perubahan itu semakin cepat! Coba anda tengok sejarah, era seribu tahun lalu, orang hanya mengenal siapa saja yang hanya ada di sekitar kehidupannya secara fisik. Beberapa orang mungkin bisa mengenal orang-orang, jauh dari tempat dia dilahirkan, tapi itupun harus dilalui dengan keberanian untuk melakukan perjalanan panjang dan melelahkan, kebanyakan perjalanan darat, kalaupun ada perjalanan laut hanya terbatas pada jarak pendek antar pulau, karena perahu yang bisa tercipta hanya perahu ukuran kecil. Seperti sejarah mengenal Marco Polo, pelaut Viking, Columbus.

Kita tengok di era seratusan tahun lalu. Revolusi Industri di Eropa, merubah budaya. Kapal-kapal besar tercipta, jalan darat pun bisa dilakukan lebih cepat dengan kendaraan bermesin. Membuat semakin banyak orang pergi dari tempatnya tinggal. Semakin banyak orang pergi lebih jauh lagi. Semakin banyak orang bisa mengenal orang lain yang bukan dari tempat kelahirannya, lebih banyak lagi. Apa yang ‘ditangkap’ panca indera sebagian besar orang pun semakin banyak dan beragam. Orang di negara tropis pun mengenal salju, sebaliknya orang-orang yang hidup di musim dingin, banyak yang mulai bisa merasakan hangatnya matahari tropis.

Dan sampailah di era sepuluh tahun lalu. Perubahan itu begitu luar biasa! Ada telepon, ada faximile, telah tercipta radio, televisi, alat komukasi nirkabel, ada angkutan udara yang menghubungkan dua belahan dunia hanya dalam semalam. Dan semakin banyak manusia bertemu dengan manusia lain. Pertemuan yang saya maksud tentunya tidak melulu sebuah keharusan pertemuan fisik. Dengan telepon kita bisa bicara dengan orang lain entah dimana tanpa pernah tahu penampilannya. Dengan televisi kita bisa melihat, menilai dan merasa dekat dengan orang dari belahan dunia lain tanpa perlu mengenalnya. Membuat panca indra ini memiliki pengalaman lebih banyak dari era sebelumnya. Semakin banyak melihat hal-hal yang tidak pernah dilihat jaman sebelumnya. Semakin banyak mendengar logat bicara negara lain lebih banyak lagi. Merasakan makanan lebih beragam.

Dan hari ini, segalanya semakin berubah cepat. Teknologi cellular, internet, broadband, GPRS, membuat seolah semua hal menjadi mungkin. Tak henti-hentinya setiap hari saya terkagum-kagum, misalnya dengan jejaring sosial semacam facebook, saya bisa ‘berburu’ teman-teman sekolah dulu, kembali berakrab-akrab, sesuatu yang hampir tidak mungkin dilakukan sepuluh tahun lalu. Di situ pun saya bisa kenal begitu akrab pada banyak orang padahal saya belum pernah sama sekali bertemu dengannya. Di situ pun saya bisa menyapa orang-orang yang mungkin agak susah untuk sekedar ditemui secara fisik, semisal artis terkenal, pejabat, politisi.
Diri kita juga harus berubah! Tanpa kemauan untuk berubah, terus belajar, membuka wawasan, memperbarui paradigma, memperbaiki perilaku dan kebiasaan-kebiasaan, maka analoginya mungkin kurang lebih seperti kita menempatkan diri kita pada kehidupan seratus bahkan mungkin seribu tahun lalu, walaupun kenyataannya anda hidup saat ini. Bisa anda bayangkan, misalnya suatu saat ditemukan mesin waktu, kemudian ada orang dari seribu tahun lalu hadir di tengah kita. Kira-kira apa yang kita lihat padanya? Kurang lebih begitulah yang terjadi pada diri kita bila kita tidak berkemauan untuk berubah.
Kita mungkin tak pernah tahu perubahan seperti apa lagi yang terjadi sepuluh tahun mendatang. Atau mungkin seratus,.. bahkan seribu tahun mendatang. Tapi menurut saya, apakah perubahan itu menjadi lebih baik atau sebuah petaka, sangat bergantung pada kemauan kita untuk berubah saat ini. Anda boleh tidak sependapat, tapi saya yakin akan hal itu..!

sumber : pitoyo amrih

No comments: